Bismihi Ta’ala
Allahumma shalli ‘ala Muhamamd wa aali Muhammad
Allah SWT berfirman :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚأَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
“..Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (al-Hujurat 12)
Ghibah adalah salah satu ‘penyakit jiwa’ yang saat ini menjadi semakin populer dengan adanya media sosial. Salah satu dosa terburuk yang paling mudah dilakukan oleh siapapun bahkan seorang yang religius sekalipun. Siapapun, kapanpun dan dimanapun penyakit ini mudah menjangkiti setiap orang.
Dalam video ini Sayyid Husain Qazwini menjelaskan makna ghibah dan konsekuensi apa yang didapat dari mereka yang melaukan ghibah. Beliau juga menyinggung sebuah kisah dari Sayyid Mahdi Bahrul ‘Ulum (seorang marja’ agung dimasanya) dan sahabatnya yaitu Syaikh an-Naraqi penyusun Kitab Jaami as-Sa’aadat, sebuah kitab yang berisi tentang akhlaq. Sayid Husain Qawini juga menyinggung bagaimana cara kita agar terhindar dari penyakit jiwa yang dikatakan didalam hadits lebih buruk dari zina ini.
Selamat menyaksikan dan semoga bermanfaat.